This is default featured slide 1 title

Selamat Datang di Blog Hipa Hal-Sel Jabodetabek|Dalam Blog Hipma Hal-Sel ini Kami Membagikan InformasI-Informasi Seputar Halmahera Selatan|Tidak Lupa Pula Kami Akan Mempulikasikan Setiap Agenda Yang di Jalankan Oleh Hipma Hal-Sel Jabodetabek

This is default featured slide 2 title

Selamat Datang di Blog Hipa Hal-Sel Jabodetabek|Dalam Blog Hipma Hal-Sel ini Kami Membagikan InformasI-Informasi Seputar Halmahera Selatan|Tidak Lupa Pula Kami Akan Mempulikasikan Setiap Agenda Yang di Jalankan Oleh Hipma Hal-Sel Jabodetabek

This is default featured slide 3 title

Selamat Datang di Blog Hipa Hal-Sel Jabodetabek|Dalam Blog Hipma Hal-Sel ini Kami Membagikan InformasI-Informasi Seputar Halmahera Selatan|Tidak Lupa Pula Kami Akan Mempulikasikan Setiap Agenda Yang di Jalankan Oleh Hipma Hal-Sel Jabodetabek

This is default featured slide 4 title

Selamat Datang di Blog Hipa Hal-Sel Jabodetabek|Dalam Blog Hipma Hal-Sel ini Kami Membagikan InformasI-Informasi Seputar Halmahera Selatan|Tidak Lupa Pula Kami Akan Mempulikasikan Setiap Agenda Yang di Jalankan Oleh Hipma Hal-Sel Jabodetabek

This is default featured slide 5 title

Selamat Datang di Blog Hipa Hal-Sel Jabodetabek|Dalam Blog Hipma Hal-Sel ini Kami Membagikan InformasI-Informasi Seputar Halmahera Selatan|Tidak Lupa Pula Kami Akan Mempulikasikan Setiap Agenda Yang di Jalankan Oleh Hipma Hal-Sel Jabodetabek


Kamis, 30 Mei 2013

Tarian Katreji - Maluku Utara

Tarian Katreji - Maluku

Maluku Utara  adalah daerah yang memiliki sejarah alkulturisasi yang panjang. Oleh karena itu, tak mengherankan apabila tarian daerah Maluku Utara terpengaruh oleh unsur budaya yang berasal dari luar Maluku Utara. Seperti tari Katreji dan Polonaise misalnya.

Tarian katreji merupakan percampuran budaya Portugis dan Belanda dengan budaya Maluku Utara, karena menggunakan bahasa Portugis dan Belanda pada saat penarinya memberikan aba-aba pada setiap gerak yang dilakukan.

Sedangkan tarian polonaise adalah tarian lambat berasal dari Polandia. Polonaise merupakan kata dalam bahasa Perancis yang berarti "Orang Polandia". Tari polonaise kemungkinan dibawa ke Maluku Utara oleh para pedagang Eropa. Para penarinya saling berpasangan sambil membentuk formasi lingkaran dan biasanya ditampilkan pada saat pesta pernikahan.

Selain Katreji dan Polonaise ada pula tari lainnya yang tak kalah menarik seperti tari cakalele, saureka-reka, tari lenso dan tari bambu gila.
Sumber : Bendera RI

Tarian Togal

Tarian Togal


Tarian Togal adalah salah satu tarian dari bermacam-macam tarian yang ada di maluku utara.  tarian togal adalah tarian yang bisanya di mainkan ketika ada acara-acara tertentu Misalnya ada penyambutan Tamu Spesial, Nikahan dan acara-acara adat lainnya.  tarian togal ini biasanya di di lakuka berpasang-pasagan, yang terdiri dari 5 orang pria dan 5 orang wanita.
 
Tarian togal  biasanya di iringi dengan music-music tradisional misalnya Juk, Tifa, Gong, dan ada satu orang yang biasa melantunkan pantun untuk mengiringi music-music yang di mainkan.
Kostum yang di gunakan juga beragam, biasanya ada juga yang seragam antara pria da wanita, dan ada juga yang berbeda warna antara penari pria dan penari wanita.
 
Kalau ada penyambutan tamu dan Acara-Acara Adat, Biasannya Penari pria dan wanita menggunakan  pakayan yang seragam, kalau acara-acara biasa misalnya nikahan biasanya di ramaikan dengan Masayarakat yang ingin Menari saja, dan mayoritas yang ada di dalam tenda acara adalah ibu-ibu dan papak-bapak.

Bambu Gila

Bambu Gila

 
Bambu Gila
baramasuwen (bambu gila) termasuk salah satu pertunjukan budaya yang sampai saat ini masih eksis di daerah maluku utara, baramasuwen atau biasa di sebut juga dengan bambu gila ini hanya bisa di lihat ketika ada acara-acara tertentu misalnya acara adat atau pesta rakyat, bambu gila ini biasanya di mainkan oleh satu orang pawang dan 5-8 orang yang memgang bambu tersebut, dan bambu yang sudah di ketok dengan sedikit bacaan mantra oleh sang pawang akan mengikuti gerak tangan dan badan dari sang pawang, dan orang-orang yang memegang bambu tersebut juga akan kewalahan karna bambu menahan getaran dari bambu tersebut.
\
 Berdasarkan pengalaman saya, saya awalnya tidak percara kata orang orang bahwa bambu  gila bisa bergerak sendiri, dan saya berinisiatif untuk membuktikannya,  ketika sang pawang mebakar menyan dan di kelilingi di bambu yang akan kita pegang, saya udah keringetan, setelah sang pawang membaca sedikit mantra bambu yang kita pegang sudah mulai bergetar, dan bambupun mulai bergerak mengikuti tangan dari sang pawang, dan dari situ saya baru sadar ternyata bambu gila itu benar-benar nyata "tidak ada rekayasa dari orang-orang yang memegang bambu.

Tarian Dana-Dana

 
Tari Dana-dana adalah   tari pergaulan remaja yang sampai saat ini
masih berkembang di Daerah   Gorontalo dan tarian dana-dana itu sendiri masih eksis sampai skarang di maluku utara.
  
   Dungan Tanali adalah   petikan gambus dari Gendang Marwas. Syair pantunnya
berisi pesan-pesan   pembangunan yang dapat disimak oleh penonton! .sedang di situs www.bi.go.id   pada profil Maluku utara, tertulis sbb:
    Tarian Dana-Dana
                                                                               
     Salah satu tarian khas   Maluku Utara yang biasanya ditarikan
pada saat hajatan berupa acara   perkawinan atau pesta rakyat. Keunikannya tari
ini didominasi oleh   gerakan-gerakan yang dinamis mengikuti irama musik berisi
pantun bertemakan   percintaan dan di lakukan oleh pasangan pria dan wanita yang terdiri dari 5 pria dan 5 wanita.
  
      jadi begitu, mungkin itu hanya kebetulan saja, bahwa   namanya sama
yakni: Dana-dana. apapun demikian kita harus tetap menjaga   kelestarian budaya
bangsa kita sendiri jangan sampai punah budaya-budaya di maluku utara karna banyak di maluku utara begitu banyaknya tarian-tarian yang ada di maluku utara..

TARIAN TIDE-TIDE

TARIAN TIDE-TIDE
Tidetide adalah tarian khas Halmahera Utara yang biasanya dipentaskan pada acara tertentu seperti pada pesta perkawinan adat atau pesta rakyat. Gerakan pada tarian Tidetide memiliki makna tertentu yang dapat diartikan sebagai bahasa pergaulan sehingga Tidetide juga dikenal sebagai tari pergaulan.
 
 Tarian ini dibawakan oleh kelompok penari pria dan wanita yang berjumlah 12 orang sambil diiringi tabuhan tifa, gong dan biola. tarian Tide-Tide yang berasal dari daerah ternate dan tarian tersebut mempunyai ciri khas adat seatoran Maluku kie raha sehingga tarian ini di pakai dalam upacara perkawinan maupun acara hajatan dan lain-lain.
 
Tarian ini memiliki arti kesuburan alam semesta serta motif-motif mistik. sebagai tarian adat tide-tide merupakan bentuk tarian tradisional yang sudah sangat kuno. Tarian ini aslinya tidak bersifat liris, ditarikan secara duet oleh penari putera- puteri dalam 2 sampai 6 pasangan.
Sumber : halmaheraurata.com

TARIAN DENGEDENGE

TARIAN DENGEDENGE
Selain Tidetide, Halmahera Utara juga memiliki Dengedenge sebagai tarian pergaulan yang biasanya dibawakan oleh sekelompok penari pria dan wanita sambil diiringi nyanyian-nyanyian berupa syair pantun yang memiliki makna cinta dan harapan di masa depan. Tidak jarang tarian ini diakhiri dengan sebuah kesepakatan untuk menikah antara si penari pria dan wanita. Nyanyian pengiring Dengedenge dibawakan dengan cara saling berbalas-balasan.

TARIAN GUMATERE

TARIAN GUMATERE
 
Dimaksudkan untuk meminta petunjuk atas suatu persoalan ataupun fenomena alam yang sedang terjadi. Tarian ini dibawakan oleh 30 orang penari pria dan wanita. Penari pria menggunakan tombak dan pedang sedangkan penari wanita menggunakan lenso. Yang unik dari tarian ini adalah salah seorang penari akan menggunakan kain hitam, nyiru dan lilin untuk ritual meminta petunjuk atas suatu kejadian. Gumatere merupakan tarian tradisional rakyat Morotai.

TARIAN CAKALELE

TARIAN CAKALELE
 
 

Tarian Cakalele adalah tarian perang yang saat ini lebih sering dipertunjukan untuk menyambut tamu agung yang datang ke daerah ini maupun untuk acara yang bersifat adat. Para penari cakalele pria biasanya menggunakan parang dan salawaku sedangkan penari wanita menggunakan lenso (sapu tangan). Cakelele merupakan tarian tradisional khas Maluku.
 
Para penari laki-laki mengenakan pakaian perang yang didominasi oleh warna merah dan kuning tua. Di kedua tangan penari menggenggam senjata pedang (parang) di sisi kanan dan tameng (salawaku) di sisi kiri, mengenakan topi terbuat dari alumunium yang diselipkan bulu ayam berwarna putih. Sementara, penari perempuan mengenakan pakaian warna putih sembari menggenggam sapu tangan (lenso) di kedua tangannya. Para penari Cakalele yang berpasangan ini, menari dengan diiringi musik beduk (tifa), suling, dan kerang besar (bia) yang ditiup.
 
Keistimewaan tarian ini terletak pada tiga fungsi simbolnya. (1) Pakaian berwarna merah pada kostum penari laki-laki, menyimbolkan rasa heroisme terhadap bumi Maluku, serta keberanian dan patriotisme orang Maluku ketika menghadapi perang. (2) Pedang pada tangan kanan menyimbolkan harga diri warga Maluku yang harus dipertahankan hingga titik darah penghabisan. (3) Tameng (salawaku) dan teriakan lantang menggelegar pada selingan tarian menyimbolkan gerakan protes terhadap sistem pemerintahan yang dianggap tidak memihak kepada masyarakat.

Tarian Soya-soya

Tarian Soya-soya

Tarian Soya-soya adalah tarian perang yang berasal dari Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan. Tarian ini mengisahkan tentang Patriotisme Pasukan Perang Moloko Kie Raha dalam upaya mengusir penjajah dari Moloko Kie Raha.
Tarian ini menceritakan tentang pencarian mayat Sultan Khairun, ayahnya Sultan Babbullah, yang dibunuh oleh Portugis didalam Benteng Gamma Lama/Kastela/Nostra Senhora Del Rosario pada tahun 1570.

Banyak pasukan yang bergabung dalam penyerbuan benteng tersebut untuk mencari mayat Sultan Khairun, yang dipimpin oleh Sultan Babbullah. Dalam pencarian yang melibatkan seluruh kerajaan yang ada di Moloko Kie Raha hingga dari luarpun ikut dalam pencarian ini dan menghabiskan waktu yang cukup lama, dan seluruhnya dipertaruhkan untuk mengusir Bangsa Portugis yang telah dengan kejam membunuh Sultan Khairun. Dalam pertempuran tersebut pasukan Kayoalah yang menemukan mayat Sultan Khairun, sehingga diciptakan tarian ini oleh seniman Kesultanan untuk mengabadikan peristiwa bersejarah ini.

Busana yang di Kenakan

Busana yang dikenakan para penari adalah Ikat kepala yang berwarna kuning yang dalam Bahasa Ternate disebut Tuala Lipa/Lipa Kuraci, Baju belah dada berwarna putih yang dalam Bahasa Ternate disebut Taqoa, Celana panjang juga berwarna putih dan rok berwarna merah, hitam, kuning dan hijau.
Alat-alat yang dipakai dalam tarian tersebut adalah Perisai (Salawaku) di tangan kiri dan kanan memegang ngana-ngana – seruas bambu yang diberi hiasan daun palam (Woka) yang berwarna merah, kuning dan hijau disampingnya dipasangi kerincingan (Gring-Gring) atau diberi biji-biji jagung didalam bambu tersebut, sehingga bila digoyang akan berbunyi ritmis.

Musik Pengiring

Musik pengiringnya terdiri dari Gendang (Tifa), Gong(Saragai), Gono yang berukuran kecil (Tawa-tawwa) dan 3 orang pemusik. Jumlah penari tidak ditentukan, tetapi harus ganjil.
Maksudnya para penari yang jumlahnya genap sebagai pasukan perang dan penari yang satu orang itu sebagai komandan pasukan atau kapita perang.
Pada khususnya tarian ini biasanya dipertunjukan pada upacara-upacara adat penjemputan tamu Agung Sultan yang ditarikan setelah tarian cakalele. Dan pada umumnya tarin Soya-soya ini bisa dipertunjukan sat penjemputan tamu terhormat lainnya serta pada acara-acara yang biasa digelardi Ternate dan Maluku Utara pada umumnya.

Makanan Khas Maluku Utara

Makanan Khas Maluku Utara

Ini adalah sajian ikan mentah yang di lumuri dengan bumbu yang sudah dimasak. Rasanya menarik sekali pastinya. Saya mencoba sedikit terlebih dahulu takut tidak sesuai dengan perut saya, eh ternyata rasanya menakjubkan sekali. Tekstur ikan tuna merah mentah yang potong dadu ditambah dengan racikan bumbu-bumbu khas nya membuat sajian ini begitu segar sekali dimakan disiang hari. Menu Gohu ikan ini cocok sekali jika disantap dengan Kasbi, singkong rebus maupun ubi rebus. Sungguh masakan sehat yang layak di coba jika anda sedang berkunjung ke kota Ternate. Menu yang tersaji dimeja juga beragam sekali. Terlihat sebaskom popeda (masyarakat Papua dan Ambon sering menyebutnya Papeda). Selain itu juga terlihat sayur lilin, sayur atau gulai yang tadinya membuat saya sumringah karena saya pikir itu adalah gulai telur ikan, karena bentuknya mirip sekali dengan telur ikan namun ternyata bukan. Terlihat juga Kuah soru yaitu kuah yang biasanya dipergunakan untuk makan popeda, dimasak bebarengan dengan ikan asar (ikan asap), rasanya sendiri asam pedas dengan aroma ikan asar yang sangat kuat. Selain itu juga terlihat Kasbi(singkong rebus), pisang rebus, ubi rebus, ikan bakar, ikan goreng, fofoki kuah santan, sayur garo (tumis kangkung dengan bunga papaya). Diantara sebanyak itu menu makanan yang menarik perhatian saya adalah Gohu ikan. Gohu sendiri mempunya arti Rujak. Jadi menyebutnya haruslah lengkap Gohu ikan. Ini adalah sajian ikan mentah yang di lumuri dengan bumbu yang sudah dimasak. Rasanya menarik sekali pastinya. Saya mencoba sedikit terlebih dahulu takut tidak sesuai dengan perut saya, eh ternyata rasanya menakjubkan sekali. Tekstur ikan tuna merah mentah yang potong dadu ditambah dengan racikan bumbu-bumbu khas nya membuat sajian ini begitu segar sekali dimakan disiang hari. Menu Gohu ikan ini cocok sekali jika disantap dengan Kasbi, singkong rebus maupun ubi rebus. Sungguh masakan sehat yang layak di coba jika anda sedang berkunjung ke kota Ternate.




makanan khas kota halmaheraMenu yang tersaji dimeja juga beragam sekali. Terlihat sebaskom popeda (masyarakat Papua dan Ambon sering menyebutnya Papeda). Selain itu juga terlihat sayur lilin, sayur atau gulai yang tadinya membuat saya sumringah karena saya pikir itu adalah gulai telur ikan, karena bentuknya mirip sekali dengan telur ikan namun ternyata bukan. Terlihat juga Kuah soru yaitu kuah yang biasanya dipergunakan untuk makan popeda, dimasak bebarengan dengan ikan asar (ikan asap), rasanya sendiri asam pedas dengan aroma ikan asar yang sangat kuat. Selain itu juga terlihat Kasbi(singkong rebus), pisang rebus, ubi rebus, ikan bakar, ikan goreng, fofoki kuah santan, sayur garo (tumis kangkung dengan bunga papaya). Diantara sebanyak itu menu makanan yang menarik perhatian saya adalah Gohu ikan. Gohu sendiri mempunya arti Rujak. Jadi menyebutnya haruslah lengkap Gohu ikan

Obyek Wisata Pantai Guraici

Obyek Wisata Pantai Guraici

Pantai guraici
Pernakah anda berwisata ke Timur Indonesia? Kepulauan Halmahera adalah tempat yang akan membuat anda tercengang dengan keindahan alam Indonesia. Salah satu objek wisata yang menakjubkan di sini adalah Pulau Gura Ici. Pulau ini terletak bersebelahan dengan Pulau Lelei Kayoa Halmahera Selatan.
Yang luar biasa dari Pulau Gura Ici selain pasirnya yang putih dan pantainya yang indah adalah pulau ini memiliki kira-kira 10 lokasi untuk diving dan menikmati keindahan bawah lautnya. Pulau Gura Ici memiliki berbagai jenis terumbu karang yang sangat indah, dan biota lautnya juga luar biasa. Tak heran jika banyak wisatawan lokal maupun mancanegara berkunjung ke pulau ini.
Lokasi diving di sini juga berbeda dengan lokasi menyelam di tempat lain, disebabkan Pulau Gura Ici dilewati oleh garis khatulistiwa sehinga ragam biota bawah laut di tempat ini sangat beragam, Ikan Pari adalah ikan yang paling banyak dijumpai di pulau ini. Sensasi yang luar biasa ketika kita berenang dibawah ikan pari berukuran besar.
Untuk fasilitas, tidak perlu khawatir, karena di Pulau ini sudah terdapat hotel dan penginapan bagi anda melepas lelah. Banyak juga restoran yang menyediakan menu khas halmahera, yang pastinya siap untuk menggoyang lidah anda dengan kesegarannya.
Untuk mencapai pulau Gura Ici ini, anda dapat menggunakan kapal penyebrangan yang kira-kira dapat menampung 150 orang, dan membutuhkan biaya 80.000 per orang. namun jika anda sanggup, anda dapat menyewa speed boat yang tentunya memakan waktu lebih cepat dari kapal biasa, hanya 2-3 jam.
Jadi tunggu apa lagi? Saksikan sendiri keindahan laut Halmahera.

Obyek Wisata Kabupaten Widi

Obyek Wisata Kabupaten Widi

pantai Widi


Obyek wisata Kepulauan Widi di Kabupaten Halmahera Selatan menjadi andalan bagi pemerintah setempat untuk menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara ke daerah itu.

Pemkab Halsel menjadikan Kepulauan Widi menjadi andalan antara lain karena pantai pasir putihnya yang tak kalah indah dibandingkan Pantai Kuta di Bali. Juga panorama bawah lautnya yang keindahannya setara dengan panorama bawah laut di Raja Ampat, Papua.
Bahkan, panorama bawah laut di Kepulauan Widi memiliki lebih indah dibanding taman laut lainnya di Indonesia, terutama terumbu karangnyanya yang secara umum masih dalam kondisi baik. Di Kepulauan Widi juga ada hutan yang masih alami dan dihuni berbagai jenis burung.

Untuk memasarkan Kepulauan Widi, pemda setempat telah menjalin kerja sama dengan Pemkab Raja Ampat untuk mengarahkan wisatawan juga ke Kepulauan Widi setelah dari Raja Ampat.

Penerbangan dari Manado

Obyek wisata Kepulauan Widi terletak di perbatasan antara Kabupaten Halmahera Selatan dan Kabupaten Raja Ampat. Untuk mencapai Kepulauan Widi, dari Raja Ampat hanya dibutuhkan waktu sekitar 4 jam menggunakan speed boat.

Pemkab Halsel saat ini juga tengah mengupayakan penerbangan langsung dari Manado ke Labuha, Ibu Kota Kabupaten Halsel, sehingga wisatawan yang berkunjung di Manado bisa dengan mudah melanjutkan kunjungan ke Kepulauan Widi.

Prasarama menuju Kepulauan Widi juga sdang dibenahi. Akomodasi bagi wisatawan, seperti hotel dan penginapan memang belum ada, tetapi wisatawan bisa menggunakan rumah penduduk. Bisa juga menginap di hotel-hotel di Labuha.

Cara termudah saat ini untuk mencapai Kepulauan Widi adalah melalui Ternate. Dari Ternate wisatawan bisa ke Labuha menggunakan kapal laut atau pesawat perintis (dua kali seminggu), selanjutnya ke Kepulauan Widi menggunakan kapal laut melalui Gane Timur.(kul/ir

Tempat wisata di Hal-sel Lelei

Tempat wisata di Hal-sel Lelei


Tempat wisata lelei
Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara terus memromosikan kawasan Lelei sebagai objek tujuan wisata akhir tahun.

Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Halsel, Daud Djubaidi ketika dihubungi dari Ternate, Rabu mengatakan, Pemkab telah menginformasikan keberadaan objek wisata Pulau Lelei kepada para pengusaha Biro Perjalanan Umum dan berbagai pihak terkait guna mendorong wisatawan menikmati libur akhir tahun di pulau itu.

Objek wisata Pulau Lelei ideal bagi para wisatawan untuk menikmati libur akhir tahun, karena objek wisata itu memiliki keindahan panorama pantai, bahkan pasir putih di pantai ini sering disamakan dengan pantai Hawai di Amerika Serikat.

Selain itu, kata Daud Djubaidi, perairan di pantai objek wisata Pulau Lelei itu sangat jernih dan tenang, sehingga sangat mengasikan untuk berenang atau bermain jet sky, terutama pada pagi hari atau sore hari.

Panorama bawah laut pada perairan di sekitar objek wisata Pulau Lelei tersebut juga sangat indah, bahkan para wisatawan yang pernah menyelam disana melukiskannya sebagai surga bawah laut yang sulit ditemukan samanya di daerha lain.


pulau lelei
"Di objek wisata Pulau Lelei sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti vila sehingga wisatawan bisa menginap di vila itu. Di sana juga banyak rumah warga yang bisa disewa wisatawan," katanya.
Akses ke objek wisata Pulau Lelei cukup lancar, yakni dari Ternate menggunakan speed boad sekitar dua jam dengan tarif Rp100 ribu per orang atau bisa pula mencarter speed boad dengan tarif sesuai kesepakatan.

Sedangkan untuk fasilitas restoran dan rumah makan belum ada di objek wisata Pulau Lelei tersebut, namun menurut Daun Djubaidi, wisatawan dapat memesan makanan pada warga di sekitarnya, terutama untuk makanan lokal, seperti dari bahan sagu dan umbi-umbian.

Objek wisata lainnya di Kabupaten Halsel yang cukup ideal untuk menjadi tempat libur akhir tahun adalah objek wisata Pantai Gura Ici dan objek wisata Pulau Widi. Kedua objek wisata ini juga menawarkan keindahan pantai dan panorama bawah laut

Pantai Nusara

 
Tempat Wisata di Maluku Utara luar Biasa Banyaknya. Walaupun potensi ini tidak di manfaatkan secara maksimal oleh pemerintah daerah namun secara Alamiah banyak tempat tempat wisata yang Indah dan mengagumkan. Salah satu tempat yang indah di Halmahera selatan yaitu Pantai nusarah.
 
Letak pantai nusaraha yaitu di Halmahera selatan rasanya tidak sempurna berwisata di Halmahera selatan jika tidak berkunjung di pantai nusaraha. Ciri khas pantai yang memiliki Arus yang tenang di tambah pepohonan beringin yang tumbuh di pesisir pantai menambah keindahan dan membentuk identitas pantai nusaraha sehingga berbeda dengan pantai – pantai yang lain.
 
Karena letaknya yang berada di Halmahera selatan, maka arus yang tenang dari pantai nusaraha ini bisa di gunakan untuk kegiatan Olahraga seperti Snorkeling, berperahu, dan berenang.
 
Dengan terumbu karang yang berada di sepanjang pantai nusaraha serta berlatarkan Pegunungan menujukan keunikan dari pantai nusaraha ini. Sehingga sangat cocok bagi anda untuk menghilangkan kepenatan dalam beraktivitas sehari – hari.
 
Di pantai yang lain di Halmahera selatan biasanya tumbuh pohon – pohon kelapa yang berjajar di pesisir pantai namun Lokasi pantai nusaraha. Pantai nusaraha sebagai salah satu tempat wisata di Halmahera selatan ini sangat di Rekomendasikan untuk di Kunjungi baik wisatawan Lokal maupun Asing. dan di tempat wisata ini juga tersedia tempat berteduh bagi para wisatawan

Jumat, 17 Mei 2013

Bupati Halmahera Selatan Tetap jadi Tersangka

JAKARTA – Kuasa Hukum Halmahera Corruption Watch (HCW), Fajri Safii mengungkapkan bahwa pihaknya telah memenangkan gugatan atas Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) atas perkara dugaan korupsi yang dilakukan oleh Bupati Halmahera Selatan, Muhammad Kasuba. Menurutnya, dengan pengabulan gugatan itu maka status Muhammad Kasuba tetap jadi tersangka karena SP3 yang dikeluarkan oleh Kejati Maluku Utara sudah dinyatakan batal.

Bagaimana mungkin ada SP3 sedangkan tersangkanya belum pernah diperiksa. Selain itu, jaksa yang menyidik tidak mengerti tentang apa itu Tindak Pidana Korupsi. Ini terlihat penyidik Kejati Malut di dalam menguraikan unsur delik saja, salah menguraikannya, kata Fajri kepada wartawan, Senin (25/6).

HCW adalah sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak sebagai penggiat antikorupsi. HCW menunjuk Fajri Syafi’i sebagai kuasa hukum yang mengajukan Praperadilan atas terbitnya Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) atas perkara dugaan korupsi pengadaan kapal cepat tahun 2006 dengan anggaran Rp 16 miliar.

Menurut Fajri, anggaran ini tidak ada dalam APBD dan tidak pernah disetujui Dewan. Ini hanya perintah lisa dari bupati, kata Fajri kepada JPNN ketika dihubungi dari Jakarta, Senin (25/6).

Dari gugatan yang dimenangkan, Pengadilan Negeri Ternate akhirnya mengeluarkan surat putusan bernomor: 01/Pid.Pra.Tipikor/2012/TTE Kejaksaan Tinggi Maluku Utara (Kejati Malut) diperintahkan untuk membatalkan SP3 sekaligus menetapkan Muhammad Kasuba sebagai tersangka.

Fajri juga mengungkapkan bahwa dalam proses persidangan, jaksa memang tidak paham dengan Hukum acara yang berlaku dalam praperadilan. Pada waktu pembuktian, jaksa sepertinya kaget, cara beracara Praperadilan. Jaksa kebingungan melihat proses beracara seperti ini. Yang lebih mengagetkan lagi SP3 yang dibuktikan oleh jaksa hanya berupa photocopy, masa produk yang dikeluarkan oleh jaksa sendiri saja tidak bisa ditunjukkan aslinya. Padahal produk itulah yang diuji saat ini oleh kami, tandasnya.

Lebih lanjut Fajri menjelaskan bahwa dalam penerbitan SP3 itu yang Kejati Maluku Utara mengacu kepada hasil Appraisal yang dikeluarkan oleh PT. Survindo Putra Pratama, padahal, PT. Survindo Putra Pratama hanyalah perusahaan penilai piguran karena badan hukumnya saja baru ada pada tahun 2008 sedangkan tindak pidana korupsinya terjadi pada tahun 2006.

Bandingkan dengan PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) yang mengatakan bahwa telah terjadi kemahalan harga dalam pembelian kapal Halsel Express-01, yang ini tidak digunakan oleh jaksa, padahal jaksa sendiri yang meminta PT. Biro Klasifikasi Indonesia untuk menilai harga kapal tersebut sebagai pembanding, sambung Fajri. (awa/jpnn). Sumer : DetikNews



Kamis, 07 Maret 2013

Pemda Halsel Gelar Nikah Massal


Pemda Halsel Gelar Nikah Massal


inas Sosial dan Capil Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) akhir
tahun ini berencana menggelar  nikah massal bagi warga dibeberapa
desa. Mereka   yang dinikahkan itu telah melakukan perkawinan namun belum tercatat di pencatatan sipil serta belum mendapatkan akta nikah. Kadis Sosial dan Capil, Dahrun Samad belum lama ini mengatakan,  kegiatan  itu di pusatkan di tiga kecamatan yakni Obi Selatan, Obi Timur dan Bacan Timur Selatan. Hingga kini kata dia, data peserta nikah massal sudah masuk ke instansinya yakni Obi Selatan dan Obi Timur.

Sedangkan Bacan Timur Selatan sementara staf sedang turun membenahi data nikah missal itu. “Rencananya akhir November atau awal Desember sudah dilaksanakan, dan targetnya 2000-an peserta akan dinikahkan,”tandasnya. Rencana acara ini akan dihadiri
Bupati Muhammad Kasuba. 

“Hingga kini telah berhasil mencatatkan 4000-an keluarga mendapatkan akta nikah dan telah tercatat di pencatatan sipil. Ini merupakan program
Pemkab Halsel membantu masyarakat beragama Nasrani mendapat akta nikah, karena banyak warga telah menikah  namun belum tercatat di Capil serta belum mendapatkan akta nikah. “Mereka hanya melaksanakan pernikahan secara gereja dan belum mendapatkan akta sehingga saat pengurusan akta kelahiran anak serta dokumen kependudukan lainnya sering kesulitan,”tandasnya. Program ini adalah upaya membantu mendapatkan kemudahan pengurusan dokumen kependudukan.  



Pansus DOB Diminta Pertanggungjawabkan Dana Rp 11 M
LABUHA– Panitia Khusus (Pansus) Pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB)
Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) diminta mempertanggungjawabkan  anggaran yang telah digunakan  untuk  proses DOB. Anggaran  Rp 11 miliar itu dinilai tidak sesuai kinerja Pansus karena hingga kini pemekaran, Obi,Bacan dan Makian Kayoa (Makayoa), belum tuntas bahkan terkesan kabur.   “Kami minta Pansus DOB mempertanggungjawabkan anggaran Pansus  kurang lebih Rp 11 miliar itu  pada masyarakat. Inipenting karena proses DOB tidak jelas,”ujar Alim Rahman Ketua  Lembaga Suwadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Cinta Halsel (GCH) belum lama ini.

Dikatakan, jika tidak direspon Pansus DOB, maka GCH akan menyampaikan mosi tidak percaya pada DPRD dan Pemeraintah Daerah (Pemda) dengan mengajak seluruh masyarakat  dari tiga daerah pemekaran mengelar demo menuntut  pertanggungjawaban kerja Pansus yang dinilai tidak jelas itu.  Jika dilihat dari jumlah anggaran, tentu tidak seimbang dengan kinerja Pansus yang sejauh ini realisasinya masih nol. “Penyampaian pertanggung jawaban Pansus DOB di hadapan Bupati dan Pimpinan DPRD Halsel pada sidang paripurna baru-baru ini tidak realistis karena laporannya hanya dalam bentuk administrasi sementara realitasnya tidak demikian,”imbuhnya.  Dalam waktu dekat, GCH akan mengelar pertemuan dengan Pansus menanyakan pengunaan anggaran Pansus DOB itu. 
Sumber : Malut Post

Investor Norwegia Lirik Perikanan Halsel

Investor Norwegia Lirik Perikanan Halsel


Potensi perikanan  di Halmahera Selatan (Halsel) menarik  minat banyak investor. Salah satunya dari Norwegia yang akan berinvestasi menggunakan bendera PT. Corina Fisheries Indonesia. Perusahaan yang bergerak di sektor perikanan itu sudah menyatakan komitmennya  berinvestasi di Halsel. Ini dibuktikan dengan dikirimnya  dua.

Kapal ke Halsel membeli hasil tangkapana  nelayan . Kapal dengan tonase 200 ton ikan itu rencananya ditempatkan di Wilayah Gane Timur dan Kepulauan Obi sehingga nelayan di wilayah itu dapat menjual hasil tangkapannya langsung.

ke Perusahaan melalui kapal yang telah disiapkan .Salah satu kapal  telah tiba di Halsel dua hari lalu dan sedang berlabuh di Pelabuhan Panamboang Bacan Selatan.
Anggota Komisi B DPRD Halsel, Afero Adam, Selasa (11/12) saat memantau  kedatangan kapal itu mengatakan, kapal ini merupakan bentuk komitmen investor merealiasikan investasinya  yang telah disepakati bersama Bupati Halsel,.

Muhammad Kasuba baru-baru ini. “Ini tindaklanjut rapat koordinasi Pemda Halsel dengan investor beberapa waktu lalu,” tandasnya. Untuk jangka pendek pihak perusahaan akan menempatkan dua kapal  mengangkut hasil tangkap.

nelayan. Perusahaan ini juga menyediakan fasilitas nelayan es balok dan sebagainya. “Kita di DPRD sudah melakukan lobi ke beberapa Kementriaan membantu nelayan Halsel nantinya bekerjasama dengan perusahaan ini,” terangnya. Untuk jangka panjangnya, rencana Perusahaan ini akan membangun pabrik di Halsel. Dengan begitu akan  penyerapan  tenaga kerja dari Halsel. 

Perwakilan PT.Corina Fisheries Indonesia, Ais menjelaskan, kapal ini dilengkapi fasilitas lengkap termusuk produksi pembekuaan
hasil nelayan yang  sehingga dapat menjaga kualitas ikan hasil tangkapan nelayan sebelum dijual.

Baperjakat Nilai Istri Bupati Halsel Sesuai Kriteria


Baperjakat Nilai Istri Bupati Halsel Sesuai Kriteria


engangkatan istri Bupati  Halsel Nurdiana Joisangaji SPd B sebagai Kabag Umum dan Perlengkapan Setda Halsel disoroti berbagai kalangan. Meski demikian   Pemkab Halsel tetap bergeming. Kabag Humas dan Protokoler Setda Halsel Daud Djubedi dalam rilisnya ke Malut Post Selasa (15/1),   itu  murni usulan dan pertimbangan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat). Bukan kemauan Bupati atau kehendak yang bersangkutan. 
Sesuai pertimbangan Baperjakat, dan dinilai dari aspek kepangkatan sebagai Pembina IV/a telah memenuhi kriteria pengangkatan dalam jabatan struktural esalon III.a. Begitu juga dengan  aspek kompotensi,  yang bersangkutan melaksanakan tugas dan pelayanan sesuai Tupoksi Bagian Umum dan Perlengkapan guna efektifitas dan kelancaran tugas. “Jadi ini murni usulan dan pertimbangan Baperjakat, bukan kemauan bupati atau kehendak yang bersangkutan,”tandasnya.
Selain soal pengangkatan istri bupati sebagai Kabag Umum dan Perlengkapan Daud juga menanggapi  sorotan atas sikap Bupati Kasuba yang masih mempertahankan beberapa pejabat eks narapidana. Dikatakan, pihaknya perlu menjelaskan bahwa Baperjakat akan melakukan evaluasi dan klarifikasi langsung terhadap pejabat tersebut. Karena ada pejabat pernah menjalani hukuman pidana sebelum yang bersangkutan bertugas di Halsel
dan ada pejabat yang pernah dihukum tapi bukan karena masalah
penyelewengan Tupoksi sebagaimana edaran Mendagri,  sehingga Baperjakat akan memberikan pertimbangan  pada pejabat Pembina Kepegawain (PPK) daerah sesuai kasus hukum yang dijalani.  Kemudian diputuskan penonaktifannya. Dikatakan, ada satu PNS (Jamil Yunus), sedianya dipromosikan namun setelah hasil kajian yang bersangkutan pernah menjadi narapidana terkait kasus penyelewengan jabatan sehingga tidak tidak jadi dilantik.
Sementara Abu Karim Latara, Camat Obi Selatan yang didefenitifkan jabatannya pada pelantikan dua hari lalu, karena dia bukan mantan narapidana kasus penyelewenangan Tupoksi tapi kasus pribadi. “Dia (Abu Karim, red) itu kasus pribadi yakni illegal loging. Sedangkan ederan Mendagri terkait kasus penyelewenangan  Tupoksi,”kilahnya. Terpisah akedemisi dari Universitas Muhammadiyah Maluku Utara Muhlis Hafel menganggap Bupati Muhammad Kasuba menempatkan istrinya  sebagai Kepala Bagian Umum  berlatar belakang pendidikan,   tidak menggunakan system rekruitmen yang berdasar pada prinsip birokrasi yang rasional. Ini lebih pada faktor politik, dan nepotisme. Sebab yang diangkat adalah istrinya berlatar belakang pendidikan guru, dan hanya dipertimbangkan dari sisi kepangkatan. ”Rekruitmen birokrasi itu dilihat dari profesonalitas, pengabdian dan melalui jenjang tahapan pendidikan dalam birokrasi, bukan asal angkat sesui keinginan,” jelas  Muhlis Selasa (15/1). Muhlis yang juga putra Halmahera Selatan ini mengatakan, dia merasa miris dengan kebijakan Bupatiini. Sebab kata Muhlis, guru yang jadi kepala bagian umum itu hal luar biasa dan mungkin baru terjadi di Indonesia.  “Muhammad Kasuba, sebagai ustad sudah lupa bahwa menempatkan seseorang tidak sesuai profesinya maka menunggu kehancuran, apalagi terkait birokrasi yang sarat akan aturan.” katanya. Bagi mantan Wakil Rektor UMMU itu  penempatan Kepala SKPD paling dibutuhkan peran Sekertaris Daerah (Sekda), sebagai  Baperjakat. Bupati itu jabatan politik, yang tidak harus melakukan intervensi ke birokrasi,,” ungkapnya. Kandidat Doktor Universitas Indonesia (UI) Jakarta ini mengatakan, jika istri bupati sebagai bawahan Sekda, maka secara psikologis akan mengganggu kenerja Sekda. Tidak mungkin dia memerintah istri bupati. Dia takut menegur istri bupati jika melakukan kesalahan dalam pekerjaan. ”Masalahnya Sekda Halsel selama ini tetap Plt (pelaksana tugas), sehingga menjadi kekuatan bupati mengarahkan kemana saja birokrasi  sesuai kemauannya, dan Sekda hanya bisa diam,” cecernya.  Dia juga menanggapai statemen bupati, yang mengatakan akan melakukan evaluasi jabatan kembali setelah tiga bulan. Baginya  jabatan kalau hanya dianalisis per-tiga bulan itu berbahaya, karena pejabat yang dilantik belum bekerja dan hasilnya nol. Bahkan  mereka tidak bisa bekerja karena dibayangi pergantian. ”Jika  hanya tiga bulan apa yang mereka kerjakan.  Pemimpin seperti ini  arogan,”pungkasnya.
Sumber : Malut post

Kuota Ekspor Pertambangan Halsel Naik


Kuota Ekspor Pertambangan Halsel Naik

Kuota ekspor perusahaan pertambangan Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel)  2013, naik dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut Kepada Dinas Pertambangan dan Energi Halsel Yusuf Taudin, ada empat  perusahaan yang bergerak dalam bisnis pertambangan di Obi yakni PT. Trimega Bangun Persada, PT. Rimba Kurnia Alam, PT. Wana Tiara, dan PT Gane Permai Sentosa.
Dari keempat perusahaan tersebut satu diantaranya yakni PT Trimega Bangun Persada kuota ekspornya sudah dikeluarkan Kementerian Perdagangan dan Industri yang bertambah menjadi 1,050 juta ton pada triwulan pertama. “Rata-rata setiap perusahaan kuotanya yang lalu 750 ribu ton per triwulan,”terang Yusuf yang saat diwawancarai ditemani Sekretaris Distamben, Sutego. Tiga perusahaan lainnya kuotanya belum diinformasikan, namun pihaknya memprediksi akan terjadi peningkatan.
Dia menambahkan satu lagi perusahaan tambang tahun  ini akan melakukan ekspor yakni PT Algifari. Jika proses ekspor berjalan lancar, maka target PAD dari sektor ini sebesar Rp 50 miliar akan tercapai.(wan/onk).
Sumber : Malut post

Pemkab Halsel Bantu Halid Rp 10


Setelah melalui desakan berbagai pihak Pemkab Halmahera Selatan akhirnya memberikan bantuan pada penderita tumor mata Halid Muhammad (3) yang kini sudah dibawa ke Makassar. Bantuan pada bocah asal desa Modayama Kayoa Utara Halmahera Selatan  itu melalui Dinas Kesehatan, dengan  memberikan biaya  rujukan pengobatan.

Kadis Kesehatan Halsel, dr Juri Hendradjadi  pada Malut Post, Rabu (9/1) mengatakan, setelah mengetahuinya melalui media massa beberapa hari belakangan ini, pihaknya langsung mengambil langkah mengkroscek di lapangan.

Dari kroscek itu, diketahui bahwa Halid memang benar berasal dari Kabupaten Halsel dan tidak memiliki Jamkesmas. Karena itu, langkah diambil pihaknya memberikan
bantuan biaya rujukan pengobatan. Kendala yang dihadapi terkait penangan pengobatan Halid katanya adalah yang bersangkutan tidak memiliki Jamkesmas. Karena itu Pemkab Halsel hanya bisa membantu biaya rujukan pengobatan. Memang, di
Halsel ada Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) hanya saja itu berlaku apabila pengobatan dilakukan pada rumah sakit di Kabupaten Halsel. “Kalau ada Jamkesmas
maka kita bisa membantu pengurusan administrasinya sehingga pengobatan penderita bisa dilakukan secara gratis di rumah sakit di luar Malut yang dituju,”tandasnya.

Untuk biaya rujukan ke rumah sakit, Dinkes telah membantu  Rp10 juta yang telah ditransfer Rabu (9/1). “Sementara kita bantu biaya rujukan  Rp10 juta,” ujarnya. Bantuan ini diharapkan sedikit membantu pengobatan penyakit yang diderita Halid. Kedepannya akan diupayakan langkah lain. “Kita  dengar beberapa donatur  juga telah memberikan bantuan dan informasinya hari ini (kemarin, red) yang bersangkutan sudah diberangkatkan menjalani pengobatan di luar Malut,” tandasnya. Dia menambahkan karena di Halsel pelayanan kesehatan gratis dilakukan melalui Jamkesda yang hanya.

berlaku dalam wilayah Halsel maka kedepannya akan diupayakan
kerjasama dengan beberapa daerah khususnya rumah sakit  di luar Halsel dan Malut sehingga Jamkesda yang dimiliki warga Halsel juga dapat berlaku untuk layanan kesehatan di luar daerah. (wan/ici)
Sumber : Malut post

HCW Tuding Kapolres Halsel ‘Main Mata’


Kasus Kapal Saruma 01 Kabupatena Halmahera Selatan yang sebelumnya disidik oleh Kejaksaan Tinggi Kejati Malut dan telah diambil alih oleh Polres Halmahera Selatan, sehingga sekarang kasusnya tersebut hilang.
Kasus yang semula ditangani oleh pihak penyidik Kejati Malut, statusnya sudah ditingkatkan ketahap penyidikan dan mau dilakukan gelar perkara untuk menetapkan tersangka. Namun, ketika prose kasus tersebut telah berjalan, pihak Polres Halsel, sengaja mengambil alih kasus tersebut dan mendiamkanya. Hal ini patut diduga pihak Polres Halsel sengaja melindungi oknum pejabat yang terlibat dalam kasus tersebut.
“Kalau pihak Polres Halsel tidak mampu menyidik kasus korupsi Kapal Saruma 01, Kapolda bisa serahkan kembali ke peyidik kejati Malut, agar kasus tersebut bisa diselesaikan dengan cepat, karena kasus tersebut sudah cukup lama,”ungkap Sekertaris Halmahera Coorption Watch (HW) Bambng Ibra kepada Malut Post Jumat (23/11) kemarin.
Dia menambahkan, dalam pandangan HCW pejabat yang diduga terlibat dalam dugaan kasus korupsi kapal tersebut sudah jelas, sehingga Polres tidak perlu lagi menyembunyikan.
Selain itu lanjut Bambang, pihaknya menduga Kapolres telah bermain mata dengan pelaku koruptor yang ada di Halsel, sehingga berbagai kasus dugaan korupsi yang ada di Halsel tak kunjung selesai.
“Kapolda harus tahu, kabupaten yang suka melakukan kasus korupsi itu bukan hanya di Kabupaten Kepulauan Sula saja, namun di Halsel dan beberapa Kabupaten lainya juga banyak dugaan kasus korupsinya, sehingga para Kapolres harus mampu menyelesaikannya,”tukasnya. (mg-9/one)
Sumber : Malut post


Kabupaten Halmahera Selatan Berpeluang Dimekarkan

KabupatenHalmahera Selatan Berpeluang Dimekarkan

Kabupaten Halmahera Selatan di Maluku Utara memiliki peluang untuk dimekarkan menjadi tiga kabupaten baru asalkan pemerintah kabupaten dan DPRD setempat sungguh-sungguh memperjuangkannya.

"Tiga daerah di Halmahera Selatan punya peluang untuk dimekarkan menjadi daerah otonom baru, namun harus mendapat perhatian dari pemkab setempat, karena membutuhkan lobi dengan berbagai pihak di DPR-RI maupun di Pemerintah Pusat," kata Ketua Komisi A DPRD Halmahera Selatan Gufran Mahmud, Kamis.

Ia mengatakan, komisi yang diketuainya telah mendaftarkan secara resmi usulan pemekaran ke DPR-RI melalui Komisi II untuk ditindaklanjuti. Apalagi, katanya, Komisi II melalui Fraksi PAN, Golkar dan PKS juga memberi dukungan dan menyatakan kesiapannya memperjuangkan pemekaran Halmahera Selatan asalkan ada keseriusan dari Pemkab Halsel untuk memperjuangkan tiga daerahnya masing-masing Pulau Obi, Gane Raya dan Makian Kayoa.

Halmahera Selatan dianggap punya peluang dimekarkan bersama 33 daerah yang sudah diusulkan ke pemerintah pusat, karena Halsel telah perjuangkan pemekaran sejak tahun 2009 bersama daerah lainnya di Indonesia.

Menurutnya, saat ini ada 53 daerah yang diusulkan untuk dimekarkan melalui rekomendasi DPRD, jadi langkah ini harus dijemput oleh seluruh masyarakat dan pemerintah.

Komisi A DPRD Halsel juga bersama tim pemekaran Pemkab Halmahera Selatan membawa rekomendasi pemekaran tiga kabupaten baru ke pemerintah pusat dan DPRD bukan saja mendapat respon dari berbagai pihak di Jakarta.

Pasalnya, keberangkatan para wakil rakyat tersebut juga sejumlah masyarakat Obi yang dikoordinir oleh Hi Ibrahim Saleh tengah memperjuangkan aspirasi masyarakat Obi untuk memekarkan daerah yang dikenal kaya akan sumber daya alam tersebut. (AF/K004)

Inisiatif Halmahera Selatan Diapresiasi

Inisiatif Halmahera Selatan Diapresiasi

Labuha (25/2) – Ketua Gerakan Indonesia Mengajar, Anies Baswedan mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan untuk mengatasi ketimpangan distribusi guru berkualitas. Dalam kunjungannya ke 'Tana Saruma', Anies menggaris bawahi bahwa penyelesaian masalah di suatu daerah harus secara sadar dilakukan oleh orang-orang di daerah itu sendiri.
Ketika berbicara di hadapan 500 lebih peserta Pelatihan Guru Berprestasi Gerakan Desa Cerdas, Anies mengingatkan bahwa kehadiran orang luar hanya bersifat sementara, karenanya inisiatif orang di daerah itu sendiri yang seharusnya dimunculkan. “Jangan tergantung dengan orang dari luar,” begitu ujarnya di Aula Kantor Bupati Halmahera Selatan.
Anies juga memberi kredit kepada pemerintah daerah untuk kinerjanya dalam memajukan pendidikan. Selain itu, dia juga mendorong pemerintah daerah untuk terus melakukan inovasi dan gebrakan-gebrakan baru untuk meningkatkan pendidikan di Halmahera Selatan. Anies juga menampilkan beberapa bukti konkret kemajuan pendidikan di Halmahera Selatan seperti prestasi anak-anak dan guru-guru.
Pelatihan tersebut merupakan bagian dari Gerakan Desa Cerdas yang diadakan setiap tiga pekan. Pelatihan ini bertujuan menambah kapasitas keilmuan guru yang dikirim mengajar ke sekolah yang kekurangan. Anies menambahkan, bangsa yang memperhatikan pendidikan dan guru adalah mereka yang memperhatikan masa depan generasi muda dan masa depan bangsa.
Anies juga menekankan betapa pentingnya peran guru sebagai pembentuk masa depan bangsa. Dia memaparkan, muatan kurikulum bisa beragam namun yang menyampaikannya adalah guru. Karena itu, guru sebagai ujung tombak pendidikan harus berkualitas. “Jadi tanpa peningkatan kualitas dan distribusi guru, kurikulum tak ada artinya,” ucapnya.
Bupati Halmahera Selatan, Muhammad Kasuba sangat mendukung pelatihan ini. Dia berkata, motivasi dan inspirasi dari Anies Baswedan akan berguna bagi mereka untuk membenahi masalah-masalah pendidikan di kabupaten tersebut. “Ini (Pelatihan Guru Berprestasi) sekaligus menjadi tonggak untuk melengkapi gagasan tahun prestasi kita di tahun 2013,” katanya.
Acara pelatihan dilanjutkan dengan makan malam dan dilanjutkan dengan diskusi ringan. Pada kesempatan tersebut Anies berdiskusi dengan pejabat pemerintah daerah dan guru peserta Gerakan Desa Cerdas. Kehadiran Anies di Bumi Halmahera Selatan diharapkan dapat menggerakan para pemangku kepentingan di bidang pendidikan untuk terus bekerjasama dan turun tangan memperbaiki pendidikan di daerahnya sendiri.

Sumber : Indonesia Mengajar

Pemetaan Penerapan (Diagnostic Assessment)

Pertemuan ini mengawali kegiatan Diagnostic Assessment (Pemetaan) atas penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Kabupaten Halmahera Selatan. Dalam pertemuan tersebut, Muhammad Kasuba menyatakan bahwa adanya staf yang memiliki integritas dan kompetensi telah membantu Bupati untuk dapat tidur nyenyak dan lebih fokus pada hal-hal yang strategis dalam rangka memberikan layanan yang optimal kepada masyarakat. Program layanan kepada masyarakat Kabupaten Halmahera Selatan diprioritaskan pada sektor pendidikan dan kesehatan masyarakat. Sedang beberapa staf kunci Kabupaten Halmahera Selatan adalah tenaga BPKP yang dipekerjakan.

Selanjutnya, pada hari Jumat tanggal 16 Juli 2010 mulai jam 08.30 sd 16.00 WIT bertempat di Kantor Bupati Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara di Labuha Pulau Bacan, dilakukan Entry Meeting dan Pengisian Kuesioner Pemetaan SPIP yang diikuti oleh 72 orang peserta yang meliputi pejabat dan staf Sektretariat Daerah 38 orang, pejabat dan staf Dinas Kesehatan 30 orang, serta pejabat kunci lainnya sebanyak empat orang.

Perwakilan BPKP Povinsi Maluku melaksanakan tugas pemetaan sebagai bagian dari amanah pasal 59 PP 60/2008, yaitu BPKP wajib melakukan pembinaan atas penyelenggaraan SPIP. Kegiatan pemetaan ini adalah langkah awal untuk mengetahui kondisi penerapan SPIP di masing-masing instansi pemerintah, sehingga dapat diketahui sejauh mana penerapan yang sudah memadai dan hal-hal yang masih memerlukan perbaikan (area of improvement). Berdasarkan hasil pemetaan tersebut akan disusun rencana aksi pengembangan SPIP yang disusun berdasarkan urutan prioritasnya. “Kejujuran para responden merupakan salah satu kunci sukses Pemetaan (Diagnostic Assessment) penerapan Sistem Pengendalian Intern di Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara.” Demikian dikatakan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Maluku, Slamet Hariadi, dalam sambutannya.

Kegiatan pemetaan diawali dengan entry meeting dengan Sekda dan seluruh Asisten, serta para pejabat kunci di lingkungan Kabupaten Halmahera Selatan. Acara ini difasilitasi oleh Asisten II Bidang Administrasi Umum, Aminuddin, sekaligus selaku Penaggung Jawab Satgas Pelaksana Implementasi SPIP Kabupaten Halmahera Selatan.

Selanjutnya, Ketua Satgas Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Perwakilan BPKP Provinsi Maluku, Muhammad Sugeng, memaparkan latar belakang, tujuan, ruang lingkup, jangka waktu, tahap serta penetapan sampel pemetaan. Dalam kesempatan entry meeting ini Kepala Perwakilan menyerahkan action plan pemetaan penerapan SPIP kepada Sekda Kabupaten Halmahera Selatan. Kemudian acara dilanjutkan dengan pengisian lembar Kuesioner Pemetaan penerapan SPI oleh para peserta yang merupakan responden terpilih, yaitu seluruh pejabat struktural pada dua SKPD, Sekretariat Daerah dan Dinas Kesehatan, serta beberapa staf yang telah ditunjuk.

Setelah pengisian kuesioner, acara dilanjutkan dengan diskusi lebih lanjut seputar rencana tindak pemetaan antara Satgas PP SPIP Perwakilan BPKP Provinsi Maluku dengan Satgas Pelaksana Implementasi SPIP Kabupaten Halmahera Selatan selaku counterpart kegiatan pemetaan. Kedua Satgas sepakat dan berkomitmen bahwa kerjasama yang didukung dengan komunikasi yang baik akan mendukung pelaksanaan pemetaan sesuai dengan rencana tindak yang telah disepakati.
(Humas BPKP Maluku)

Rabu, 30 Januari 2013

Halmahera Selatan Kini Punya Gerakan Desa Cerdas


Halmahera Selatan Kini Punya Gerakan Desa Cerdas

Add caption
Labuha (14/1) – Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan meluncurkan Gerakan Desa Cerdas. Gerakan itu merupakan upaya mengirim guru-guru SD dari daerah ibukota kabupaten di Labuha ke pulau-pulau yang kekurangan guru di wilayah tersebut. 

Gerakan Desa Cerdas memilih guru-guru berprestasi untuk mengajar dan berbagi ilmu kepada siswa, guru-guru yang ada di sekolah tujuan, serta masyarakat di pulau penempatan. Para guru ini akan mengajar di sekolah yang sudah ditentukan selama satu semester. Harapannya, setelah masa penugasan selesai akan diganti oleh guru lainnya. Gerakan ini diinisiasi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Halmahera Selatan bekerjasama dengan Pengajar Muda Gerakan Indonesia Mengajar.
Bupati Halmahera Selatan, Muhammad Kasuba, dalam pidato pelantikan guru berprestasi mengatakan, Gerakan Desa Cerdas ini merupakan terobosan baru yang diharapkan dapat memperbaiki kualitas pendidikan siswa yang ada di pelosok pulau. Beliau juga mengharapkan semua pihak bisa memberikan konstribusi untuk keberhasilan gerakan ini sehingga pendidikan siswa di Halmahera Selatan dapat ditingkatkan.
Isjwan Hasyim, Kepala Dinas Pendidikan Halmahera Selatan, menuturkan bahwa alasan uatama yang melatarbelakangi Gerakan Desa adalah tidak berimbangnya jumlah guru di kota dan di desa-desa yang tersebar di pulau-pulau. Sehingga gerakan ini diharapkan mampu menjawab permasalahan kurang meratanya distribusi guru tersebut. 
Beliau juga menambahkan bahwa guru yang bergelimang kenyamanan mengajar di kota, kini sudah saatnya dengan ikhlas memberikan tenaga dan pikirannya untuk kemajuan anak-anak di pelosok pulau. Karena, anak-anak tersebut punya hak yang sama dengan anak-anak di kota untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. “Kalau bukan dari kita sendiri siapa lagi yang akan memberikan kesempatan pada anak-anak Halmahera Selatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak,” kata Isjwan.
Untuk meningkatkan kapasitas pedagogis dan manajerial guru yang dikirim ke desa, Dinas Pendidikan bekerjasama dengan Pengajar Muda Kabupaten Halmahera Selatan mengadakan training berkala untuk para guru tersebut. Training akan diselenggarakan selama tiga minggu sekali di kota kabupaten. Selain mengikuti training, guru berprestasi ini juga diminta untuk menyampaikan evaluasi dan refleksi selama mereka bertugas di desa.
 SUMBER : INDONESIA MENGAJAR

Kamis, 03 Januari 2013

Gempa Yang Mengguncang Halmahera Selatan

Gempa Yang Mengguncang Halmahera Selatan

Gempa tektonik berkekuatan 5,5 Skala Richter (SR) menguncang Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Kamis , sekitar pukul 09.02 WIT.

Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kamis pagi, gempa episentrisnya di 1.36 Lintang Selatan dan 127.45 Bujur Timur atau 119 KM arah Barat Daya Halmehera Selatan.

Gempa pada kedalaman 10 di bawah laut tidak menimbulkan gelombang pasang(tsunami).

Provinsi Maluku Utara merupakan salah satu daerah rawan gempa dan tsunami karena terletak pada pertemuan tiga lempeng besar yakni Pasifik, Indo Australia dan Eurasia.

Lempeng Indo Australia masuk ke bawah Eurasia, bertemu dengan Lempeng Pasifik sehingga mengakibatkan patahan yang tidak beraturan.

Sumber: Antara