This is default featured slide 1 title

Selamat Datang di Blog Hipa Hal-Sel Jabodetabek|Dalam Blog Hipma Hal-Sel ini Kami Membagikan InformasI-Informasi Seputar Halmahera Selatan|Tidak Lupa Pula Kami Akan Mempulikasikan Setiap Agenda Yang di Jalankan Oleh Hipma Hal-Sel Jabodetabek

This is default featured slide 2 title

Selamat Datang di Blog Hipa Hal-Sel Jabodetabek|Dalam Blog Hipma Hal-Sel ini Kami Membagikan InformasI-Informasi Seputar Halmahera Selatan|Tidak Lupa Pula Kami Akan Mempulikasikan Setiap Agenda Yang di Jalankan Oleh Hipma Hal-Sel Jabodetabek

This is default featured slide 3 title

Selamat Datang di Blog Hipa Hal-Sel Jabodetabek|Dalam Blog Hipma Hal-Sel ini Kami Membagikan InformasI-Informasi Seputar Halmahera Selatan|Tidak Lupa Pula Kami Akan Mempulikasikan Setiap Agenda Yang di Jalankan Oleh Hipma Hal-Sel Jabodetabek

This is default featured slide 4 title

Selamat Datang di Blog Hipa Hal-Sel Jabodetabek|Dalam Blog Hipma Hal-Sel ini Kami Membagikan InformasI-Informasi Seputar Halmahera Selatan|Tidak Lupa Pula Kami Akan Mempulikasikan Setiap Agenda Yang di Jalankan Oleh Hipma Hal-Sel Jabodetabek

This is default featured slide 5 title

Selamat Datang di Blog Hipa Hal-Sel Jabodetabek|Dalam Blog Hipma Hal-Sel ini Kami Membagikan InformasI-Informasi Seputar Halmahera Selatan|Tidak Lupa Pula Kami Akan Mempulikasikan Setiap Agenda Yang di Jalankan Oleh Hipma Hal-Sel Jabodetabek


Kamis, 07 Maret 2013

Kabupaten Halmahera Selatan Berpeluang Dimekarkan

KabupatenHalmahera Selatan Berpeluang Dimekarkan

Kabupaten Halmahera Selatan di Maluku Utara memiliki peluang untuk dimekarkan menjadi tiga kabupaten baru asalkan pemerintah kabupaten dan DPRD setempat sungguh-sungguh memperjuangkannya.

"Tiga daerah di Halmahera Selatan punya peluang untuk dimekarkan menjadi daerah otonom baru, namun harus mendapat perhatian dari pemkab setempat, karena membutuhkan lobi dengan berbagai pihak di DPR-RI maupun di Pemerintah Pusat," kata Ketua Komisi A DPRD Halmahera Selatan Gufran Mahmud, Kamis.

Ia mengatakan, komisi yang diketuainya telah mendaftarkan secara resmi usulan pemekaran ke DPR-RI melalui Komisi II untuk ditindaklanjuti. Apalagi, katanya, Komisi II melalui Fraksi PAN, Golkar dan PKS juga memberi dukungan dan menyatakan kesiapannya memperjuangkan pemekaran Halmahera Selatan asalkan ada keseriusan dari Pemkab Halsel untuk memperjuangkan tiga daerahnya masing-masing Pulau Obi, Gane Raya dan Makian Kayoa.

Halmahera Selatan dianggap punya peluang dimekarkan bersama 33 daerah yang sudah diusulkan ke pemerintah pusat, karena Halsel telah perjuangkan pemekaran sejak tahun 2009 bersama daerah lainnya di Indonesia.

Menurutnya, saat ini ada 53 daerah yang diusulkan untuk dimekarkan melalui rekomendasi DPRD, jadi langkah ini harus dijemput oleh seluruh masyarakat dan pemerintah.

Komisi A DPRD Halsel juga bersama tim pemekaran Pemkab Halmahera Selatan membawa rekomendasi pemekaran tiga kabupaten baru ke pemerintah pusat dan DPRD bukan saja mendapat respon dari berbagai pihak di Jakarta.

Pasalnya, keberangkatan para wakil rakyat tersebut juga sejumlah masyarakat Obi yang dikoordinir oleh Hi Ibrahim Saleh tengah memperjuangkan aspirasi masyarakat Obi untuk memekarkan daerah yang dikenal kaya akan sumber daya alam tersebut. (AF/K004)

Inisiatif Halmahera Selatan Diapresiasi

Inisiatif Halmahera Selatan Diapresiasi

Labuha (25/2) – Ketua Gerakan Indonesia Mengajar, Anies Baswedan mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan untuk mengatasi ketimpangan distribusi guru berkualitas. Dalam kunjungannya ke 'Tana Saruma', Anies menggaris bawahi bahwa penyelesaian masalah di suatu daerah harus secara sadar dilakukan oleh orang-orang di daerah itu sendiri.
Ketika berbicara di hadapan 500 lebih peserta Pelatihan Guru Berprestasi Gerakan Desa Cerdas, Anies mengingatkan bahwa kehadiran orang luar hanya bersifat sementara, karenanya inisiatif orang di daerah itu sendiri yang seharusnya dimunculkan. “Jangan tergantung dengan orang dari luar,” begitu ujarnya di Aula Kantor Bupati Halmahera Selatan.
Anies juga memberi kredit kepada pemerintah daerah untuk kinerjanya dalam memajukan pendidikan. Selain itu, dia juga mendorong pemerintah daerah untuk terus melakukan inovasi dan gebrakan-gebrakan baru untuk meningkatkan pendidikan di Halmahera Selatan. Anies juga menampilkan beberapa bukti konkret kemajuan pendidikan di Halmahera Selatan seperti prestasi anak-anak dan guru-guru.
Pelatihan tersebut merupakan bagian dari Gerakan Desa Cerdas yang diadakan setiap tiga pekan. Pelatihan ini bertujuan menambah kapasitas keilmuan guru yang dikirim mengajar ke sekolah yang kekurangan. Anies menambahkan, bangsa yang memperhatikan pendidikan dan guru adalah mereka yang memperhatikan masa depan generasi muda dan masa depan bangsa.
Anies juga menekankan betapa pentingnya peran guru sebagai pembentuk masa depan bangsa. Dia memaparkan, muatan kurikulum bisa beragam namun yang menyampaikannya adalah guru. Karena itu, guru sebagai ujung tombak pendidikan harus berkualitas. “Jadi tanpa peningkatan kualitas dan distribusi guru, kurikulum tak ada artinya,” ucapnya.
Bupati Halmahera Selatan, Muhammad Kasuba sangat mendukung pelatihan ini. Dia berkata, motivasi dan inspirasi dari Anies Baswedan akan berguna bagi mereka untuk membenahi masalah-masalah pendidikan di kabupaten tersebut. “Ini (Pelatihan Guru Berprestasi) sekaligus menjadi tonggak untuk melengkapi gagasan tahun prestasi kita di tahun 2013,” katanya.
Acara pelatihan dilanjutkan dengan makan malam dan dilanjutkan dengan diskusi ringan. Pada kesempatan tersebut Anies berdiskusi dengan pejabat pemerintah daerah dan guru peserta Gerakan Desa Cerdas. Kehadiran Anies di Bumi Halmahera Selatan diharapkan dapat menggerakan para pemangku kepentingan di bidang pendidikan untuk terus bekerjasama dan turun tangan memperbaiki pendidikan di daerahnya sendiri.

Sumber : Indonesia Mengajar

Pemetaan Penerapan (Diagnostic Assessment)

Pertemuan ini mengawali kegiatan Diagnostic Assessment (Pemetaan) atas penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Kabupaten Halmahera Selatan. Dalam pertemuan tersebut, Muhammad Kasuba menyatakan bahwa adanya staf yang memiliki integritas dan kompetensi telah membantu Bupati untuk dapat tidur nyenyak dan lebih fokus pada hal-hal yang strategis dalam rangka memberikan layanan yang optimal kepada masyarakat. Program layanan kepada masyarakat Kabupaten Halmahera Selatan diprioritaskan pada sektor pendidikan dan kesehatan masyarakat. Sedang beberapa staf kunci Kabupaten Halmahera Selatan adalah tenaga BPKP yang dipekerjakan.

Selanjutnya, pada hari Jumat tanggal 16 Juli 2010 mulai jam 08.30 sd 16.00 WIT bertempat di Kantor Bupati Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara di Labuha Pulau Bacan, dilakukan Entry Meeting dan Pengisian Kuesioner Pemetaan SPIP yang diikuti oleh 72 orang peserta yang meliputi pejabat dan staf Sektretariat Daerah 38 orang, pejabat dan staf Dinas Kesehatan 30 orang, serta pejabat kunci lainnya sebanyak empat orang.

Perwakilan BPKP Povinsi Maluku melaksanakan tugas pemetaan sebagai bagian dari amanah pasal 59 PP 60/2008, yaitu BPKP wajib melakukan pembinaan atas penyelenggaraan SPIP. Kegiatan pemetaan ini adalah langkah awal untuk mengetahui kondisi penerapan SPIP di masing-masing instansi pemerintah, sehingga dapat diketahui sejauh mana penerapan yang sudah memadai dan hal-hal yang masih memerlukan perbaikan (area of improvement). Berdasarkan hasil pemetaan tersebut akan disusun rencana aksi pengembangan SPIP yang disusun berdasarkan urutan prioritasnya. “Kejujuran para responden merupakan salah satu kunci sukses Pemetaan (Diagnostic Assessment) penerapan Sistem Pengendalian Intern di Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara.” Demikian dikatakan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Maluku, Slamet Hariadi, dalam sambutannya.

Kegiatan pemetaan diawali dengan entry meeting dengan Sekda dan seluruh Asisten, serta para pejabat kunci di lingkungan Kabupaten Halmahera Selatan. Acara ini difasilitasi oleh Asisten II Bidang Administrasi Umum, Aminuddin, sekaligus selaku Penaggung Jawab Satgas Pelaksana Implementasi SPIP Kabupaten Halmahera Selatan.

Selanjutnya, Ketua Satgas Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Perwakilan BPKP Provinsi Maluku, Muhammad Sugeng, memaparkan latar belakang, tujuan, ruang lingkup, jangka waktu, tahap serta penetapan sampel pemetaan. Dalam kesempatan entry meeting ini Kepala Perwakilan menyerahkan action plan pemetaan penerapan SPIP kepada Sekda Kabupaten Halmahera Selatan. Kemudian acara dilanjutkan dengan pengisian lembar Kuesioner Pemetaan penerapan SPI oleh para peserta yang merupakan responden terpilih, yaitu seluruh pejabat struktural pada dua SKPD, Sekretariat Daerah dan Dinas Kesehatan, serta beberapa staf yang telah ditunjuk.

Setelah pengisian kuesioner, acara dilanjutkan dengan diskusi lebih lanjut seputar rencana tindak pemetaan antara Satgas PP SPIP Perwakilan BPKP Provinsi Maluku dengan Satgas Pelaksana Implementasi SPIP Kabupaten Halmahera Selatan selaku counterpart kegiatan pemetaan. Kedua Satgas sepakat dan berkomitmen bahwa kerjasama yang didukung dengan komunikasi yang baik akan mendukung pelaksanaan pemetaan sesuai dengan rencana tindak yang telah disepakati.
(Humas BPKP Maluku)

Rabu, 30 Januari 2013

Halmahera Selatan Kini Punya Gerakan Desa Cerdas


Halmahera Selatan Kini Punya Gerakan Desa Cerdas

Add caption
Labuha (14/1) – Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan meluncurkan Gerakan Desa Cerdas. Gerakan itu merupakan upaya mengirim guru-guru SD dari daerah ibukota kabupaten di Labuha ke pulau-pulau yang kekurangan guru di wilayah tersebut. 

Gerakan Desa Cerdas memilih guru-guru berprestasi untuk mengajar dan berbagi ilmu kepada siswa, guru-guru yang ada di sekolah tujuan, serta masyarakat di pulau penempatan. Para guru ini akan mengajar di sekolah yang sudah ditentukan selama satu semester. Harapannya, setelah masa penugasan selesai akan diganti oleh guru lainnya. Gerakan ini diinisiasi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Halmahera Selatan bekerjasama dengan Pengajar Muda Gerakan Indonesia Mengajar.
Bupati Halmahera Selatan, Muhammad Kasuba, dalam pidato pelantikan guru berprestasi mengatakan, Gerakan Desa Cerdas ini merupakan terobosan baru yang diharapkan dapat memperbaiki kualitas pendidikan siswa yang ada di pelosok pulau. Beliau juga mengharapkan semua pihak bisa memberikan konstribusi untuk keberhasilan gerakan ini sehingga pendidikan siswa di Halmahera Selatan dapat ditingkatkan.
Isjwan Hasyim, Kepala Dinas Pendidikan Halmahera Selatan, menuturkan bahwa alasan uatama yang melatarbelakangi Gerakan Desa adalah tidak berimbangnya jumlah guru di kota dan di desa-desa yang tersebar di pulau-pulau. Sehingga gerakan ini diharapkan mampu menjawab permasalahan kurang meratanya distribusi guru tersebut. 
Beliau juga menambahkan bahwa guru yang bergelimang kenyamanan mengajar di kota, kini sudah saatnya dengan ikhlas memberikan tenaga dan pikirannya untuk kemajuan anak-anak di pelosok pulau. Karena, anak-anak tersebut punya hak yang sama dengan anak-anak di kota untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. “Kalau bukan dari kita sendiri siapa lagi yang akan memberikan kesempatan pada anak-anak Halmahera Selatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak,” kata Isjwan.
Untuk meningkatkan kapasitas pedagogis dan manajerial guru yang dikirim ke desa, Dinas Pendidikan bekerjasama dengan Pengajar Muda Kabupaten Halmahera Selatan mengadakan training berkala untuk para guru tersebut. Training akan diselenggarakan selama tiga minggu sekali di kota kabupaten. Selain mengikuti training, guru berprestasi ini juga diminta untuk menyampaikan evaluasi dan refleksi selama mereka bertugas di desa.
 SUMBER : INDONESIA MENGAJAR

Kamis, 03 Januari 2013

Gempa Yang Mengguncang Halmahera Selatan

Gempa Yang Mengguncang Halmahera Selatan

Gempa tektonik berkekuatan 5,5 Skala Richter (SR) menguncang Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Kamis , sekitar pukul 09.02 WIT.

Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kamis pagi, gempa episentrisnya di 1.36 Lintang Selatan dan 127.45 Bujur Timur atau 119 KM arah Barat Daya Halmehera Selatan.

Gempa pada kedalaman 10 di bawah laut tidak menimbulkan gelombang pasang(tsunami).

Provinsi Maluku Utara merupakan salah satu daerah rawan gempa dan tsunami karena terletak pada pertemuan tiga lempeng besar yakni Pasifik, Indo Australia dan Eurasia.

Lempeng Indo Australia masuk ke bawah Eurasia, bertemu dengan Lempeng Pasifik sehingga mengakibatkan patahan yang tidak beraturan.

Sumber: Antara